Rabu, 15 Desember 2010

Marinir TNI AL Akan Dapat Tambahan Hingga 300 Unit Tank BMP


SITUBONDO – Setelah melewati pengujian (uji fungsi) melalui operasi amfibi, uji penembakan dengan berbagai jarak jangkauan serta bermacam jenis amonisi yang dimiliki yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur.

Disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Duta Besar Indonesia di Rusia dan Duta Besar Rusia di Indonesia, sebanyak 17 unit tank modern amfibi tipe BMP-3F buatan Rusia yang dibeli Pemerintah Indonesia resmi dimiliki dan melengkapi alut sista Korps Marinir TNI AL.

Uji fungsi ini diintegrasikan dengan Latihan Kesenjataan Terpadu Korps Marinir Wilayah Timur yang tengah berlangsung di tempat yang sama dengan melibatkan 2 kapal perang jenis LST yakni KRI Teluk Banten-516 dan KRI Teluk Penyu-513, 8 tank amfibi PT 76, BTR 50 dan Kapa (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri).

Uji fungsi ke-17 unit tank pasukan pendarat amfibi ini untuk memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan serta sistem persenjataan tank tersebut beroperasi dengan baik dan sempurna. Usai uji fungsi dilanjutkan dengan serah terima secara resmi BMP-3F dari Rosoboronexport, Rusia kepada Kementerian Pertahanan RI dan TNI serta Korps Marinir TNI AL sebagai pengguna.

Dengan bertambahnya Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Korps Marinir, termasuk kendaraan tempur akan semakin meningkatkan efek daya tempur dan daya tangkal TNI secara keseluruhan.

Hasil Memuaskan


Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur lapis baja yang sangat sempurna baik dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini. Pada uji coba di berbagai medan dan cuaca, tank jenis ini memperlihatkan hasil yang memuaskan. Berbagai amonisi yang digunakan mulai 100 mm, 30 mm, 7,62 mm serta 81 mm granat asap menunjukan akurasi yang sangat tepat dan nyaris sempurna. Jangkauan tembakan sejauh 4000 meter di mana sepuluh sasaran ditempatkan di area Puslatpur berhasil dihancurkan dengan tepat.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang mengenakan kostum doreng khas Korps Marinir ikut mencoba masuk ke dalam kabin tank dan melakukan penembakan berbagai jenis amonisi, juga berhasil menghancurkan sasaran tembak secara akurat dalam jangkauan 4000 meter. ”Saya puas uji fungsi ini berhasil, semoga tank ini menjadi kebanggaan Korps Marinir,” ujarnya.


Kubah tempur tank BMP-3F

Tank amfibi BMP-3F telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk kemampuan manuver di laut dengan penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manuver di laut ruang pasukan tetap normal), perbaikan tameng di kubah untuk menahan ombak dan gelombang air laut agar tank tetap stabil menuju serbuan pantai. Dengan adanya beberapa penyempurnaan, BMP-3F menjadi kendaraan tempur segala medan serta diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih tangguh.

BMP-3F mengamplikasikan persenjataan baru (artileri, roket dan meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata baik saat manuver/bergerak karena menggunakan pengontrol penembakan otomatis yang berteknologi mutakhir (pola stabilizer sistem teknologi baru). Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm.

Penggabungan ini memungkinkan prajurit awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.

BMP-3F berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas 10 prajurit yang terdiri dari 3 awak tank dan 7 awak senjata, kecepatan di medan berlumpur 45 km, 70 km di jalan raya, 10 km di air dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km.

Sedangkan kemampuan jelajah 600 km, di lumpur 12 km dan daya jelajah di air 7 jam. Tank BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain mudah perawatannya dan efisien pemelihanaannya.

Akan Ditambahan Hingga 95 unit

Menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, Tank BMP-3F adalah tank amfibi yang teknologinya paling modern yang dimiliki TNI dan merupakan generasi terakhir yang diproduksi oleh Rusia. Penyerahan ke-17 unit Tank BMP-3F ini merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Pembangunan Postur TNI untuk memenuhi Kekuatan Pokok TNI.

”Untuk meningkatkan kemampuan kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kita masih membutuhkan 95 tank sejenis BMP, yakni 81 unit tipe BMP-3F, 10 unit tipe BMP-3K (komando), dan 4 unit tipe BREM-L (recovery). Kebutuhan tersebut akan kita penuhi secara bertahap di waktu-waktu mendatang,” tegasnya. Rencana jangka panjang secara bertahap Marinir TNI AL bakal menambah jenis tank ini hingga 3 kompi (sekitar 300 unit).

Ditambahkan Menhan Purnomo Yusgiantoro ke-17 Tank BMP-3F ini adalah hasil pengadaan melalui State Credit yakni bentuk dana pinjaman (credit fasility) yang dijamin Pemerintah Rusia. Penggunaan fasilitas pinjaman melalui State Credit didasarkan oleh status Rusia yang bukan anggota OECD countries sehingga tidak dapat memberikan pinjaman dalam bentuk Export Credit seperti yang gunakan pada pengadaan alutsista yang lain.

Sumber : POSKOTA.CO.ID

Wapres Sambut Positif Sekolah Penerbang Tempur RI-Singapura


JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menyambut positif pengaktifan kembali sekolah penerbang tempur antara RI dan Singapura.

"Wapres tersenyum dan menyambut positif gagasan pendirian kembali sekolah penerbang tempur antara Indonesia dan Singapura," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai mendampingi Wapres Boediono menerima Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean di Jakarta, Kamis (9/12).

Dalam pertemuan tertutup selama 30 menit itu, kedua wakil pemerintahan itu membahas berbagai hal terkait hubungan kedua negara di berbagai bidang terutama pertahanan dan militer.

"Ibaratnya, sekolah penerbang itu setingkat S-3 di sekolah umum, bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para penerbang tempur kedua negara," katanya.

Pada pembahasan lebih rinci, Purnomo mengatakan, pengaktifan kembali sekolah penerbang tempur itu akan diserahkan sepenuhnya kepada angkatan udara masing-masing negara.

"Apa yang diperlukan, materinya apa saja, bagaimana bentuk latihannya itu kan angkatan udara kedua negara yang tahu," katanya.

Usai melakukan kunjungan kehormatan kepada Wapres Boediono, Wakil PM Hean yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan Singapura mengadakan pertemuan khusus dengan mitranya Menhan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan.

Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto mengatakan, sekolah penerbang tempur antara RI-Singapura didirikan pada 1999 dan telah berjalan baik.

"Namun, memang diperlukan dukungan sarana prasarana yang lebih memadai, mengingat latihan menyangkut rangkaian taktik dan teknik tempur. Semisal, kawasan "tactical air weaponary range" atau lokasi simulasi dimana terdapat sejumlah sasaran seperti landasan, perkantoran bahkan pesawat, untuk dibom dan lain-lain," katanya.

Tentang lokasi latihan yang akan digunakan, Eris mengatakan, masih dijajaki kedua negara agar sesuai dengan kebutuhan latihan.

"Yang jelas di Indonesia, mengingat Singapura kan tidak ada lahan," katanya.

Sumber : ANTARA

Kerjasama Teknik Militer RI-Rusia Diharapkan Tingkatkan Alutsista


JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (30/11), menerima kunjungan kehormatan Ketua Delegasi Rusia dalam Sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia Mr.Vyaheslav Dzirkaln, di kediaman Menhan, Jakarta.

Kedatangannya kali ini menjadi pembicaraan pembuka sebelum dilaksanakannya Sidang ke-6 kerjasama teknik-militer RI-Rusia di kantor Kementerian Pertahanan. Sidang akan berlangsung selama dua hari (1-2 Desember) dimana hari kedua akan digunakan khusus untuk membicarakan kemungkinan kerjasama antar industri pertahanan kedua negara.

Purnomo yang didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda TNI Susilo, mengharapkan sidang yang dipimpin oleh Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto dapat berhasil dengan baik.

Mr.Vyaheslav Dzirkaln mengatakan, pemerintahnya menyambut baik pertemuan ini, Karena menurutnya pertemuan ini dapat digunakan untuk membicarakan perkembangan terbaru hubungan teknik militer kedua negara. Dirinya juga setuju harapan Menhan Purnomo dan menyatakan pihaknya juga hasil terbaik dari pertemuan ini.

Rencana Penambahan Pesawat Sukhoi

Sementara itu, saat membuka Sidang, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, sidang ini merupakan pertemuan rutin setiap tahun dilaksanakan secara bergantian sesuai dengan statuta perjanjian Pemerintah RI-Rusia di bidang kerjasama teknik-militer. Pertemuan sebelumnya pernah dilaksanakan di Rusia.



Banyak hal yang telah dirumuskan dari hasil pertemuan tahunan ini, beberapa isu penting yang akan dibahas dalam pertemuan saat ini adalah tentang rencana penambahan enam pesawat Sukhoi-30 dan Sukhoi-27 serta pembangunan fasilitas service maintainance center untuk beberapa alutsista produk-produk Rusia yang ada di Indonesia seperti pesawat Sukhoi, helicopter, dan peluru kendali.

Hal lain yang ingin dibahas adalah bagaimana sistem atau rantai pengadaan alutsista dari Rusia dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga kesiapan-kesiapan alutsista yang dimiliki oleh TNI dapat cepat teratasi. Hal itu dimaksudkan agar tingkat kesiapan operasional alutsista TNI menjadi lebih tinggi.

Sumber : DMC

Rabu, 01 Desember 2010

TNI AL Butuh 151 Kapal Perang



KRI Karel Satsuitubun-356, ex-HNLMS Isaac Sweers, F814 (Van Speijk class)

SURABAYA - Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto menegaskan bahwa TNI AL membutuhkan sedikitnya 151 kapal perang untuk mengamankan seluruh wilayah Nusantara.

"Kami sudah mempunyai sejumlah kapal perang, pesawat udara, dan kendaraan tempur (ranpur), tapi mayoritas sudah berusia 26 tahun lebih," katanya ketika mewakili KSAL Laksamana Madya Agus Suhartono dalam seminar di ITS Surabaya, Kamis (17/12).

Di depan peserta Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) yang digelar rutin setiap tahun itu, ia mengatakan kebutuhan minimal alat sistem utama senjata (alutsista) bagi TNI AL adalah 151 kapal perang, 54 pesawat udara, dan 310 ranpur.

"Karena keterbatasan anggaran negara, maka kami menargetkan kebutuhan itu dalam 10-15 tahun, namun kami akan tetap merencanakan tiga cara dalam jangka pendek yakni penambahan baru sesuai kemampuan anggaran, menghapus alutsista yang tua atau membahayakan, dan memodernisasikan," katanya.

Terkait penambahan alutsista baru itu, katanya, KSAL sudah mencanangkan korvet nasional dalam beberapa tahun ke depan, kemudian melakukan pemodernisasian kapal perang.

"Alutsista tua itu membutuhkan biaya perawatan yang mahal, karena itu pimpinan akan melakukan modernisasi, di antaranya untuk kapal selam yang akan dilakukan di Korea selama 1-2 tahun dengan melakukan kerja sama alih teknologi," katanya.

Menurut dia, alih teknologi itu merupakan hal penting untuk mewujudkan kemandirian persenjataan militer dalam jangka panjang, sekaligus mewujudkan kedaulatan negara.

"Kalau kita beli korvet ke Belanda, maka kita akan sangat tergantung pada suku cadang dari mereka, karena itu indutsri pertahanan nasional kita harus dimandirikan," katanya.

Ia mengaku, industri pertahanan nasional sekarang masih mengalami beberapa hambatan, di antaranya modal, sumberdaya manusia, teknologi yang tertinggal. Karena itu mereka perlu diberdayakan secara bertahap untuk kemandirian bangsa ke depan.


KRI Sanca-815 hasil pengembangan Fasharkan TNI AL

"Kemandirian itu merupakan pertahanan yang sangat strategis, karena pertahanan bagi negara kita merupakan hal yang penting. Sekarang saja, kita kehilangan uang Rp.30 triliun lebih per tahun dari ikan yang dicuri negara lain. Itu masih dari ikan saja," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Indonesia kelak dapat merancang alutsista secara mandiri melalui sinergi antara TNI, industri pertahanan nasional (inhannas), dan peran perguruan tinggi dalam dukungan sumberdaya manusia serta riset.

Menanggapi tawaran Asrena KSAL itu, Pembantu Rektor (PR) IV ITS, Prof Ir Eko Budi Djatmiko, MSc PhD, mengatakan sumberdaya manusia di perguruan tinggi sangat mampu untuk diajak mewujudkan kemandirian dalam bidang pertahanan.

"Saya kira, kami mampu, tapi hal itu perlu dukungan dari pemerintah, terutama dalam bidang riset dan pengadaan laboratorium terkait bidang pertahanan. Riset kami mungkin ada tapi kurang pengalaman dan hal itu akan teratasi dengan dukungan laborarium," katanya.

RI Mampu Produksi 50 Kapal Perang Per Tahun

Fayakhun Andriadi, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan, jika seluruh industri galangan kapal domestik diberdayakan, RI mampu memproduksi 50 kapal perang per tahun.

"Dengan begitu, kebutuhan 151 kapal perang TNI Angkatan Laut dalam rangka pengamanan kedaulatan NKRI dapat dipenuhi sekitar tiga tahun saja, dengan biaya yang diperlukan Rp7,5 Triliun per tahun," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (19/12), menanggapi pernyataan pihak TNI Angkatan Laut tentang kebutuhan 151 kapal perangnya.

Dalam kaitan ini, Fayakhun Andriadi mengingatkan diperlukan `politicall will` yang sunguh-sungguh dari pihak Pemerintah (melalui Dephan, Depkeu serta Perbankan Nasional) guna merealisasikan penguatan kemampuan TNI kita.

Ia mengatakan, pihak Dewan melalui Komisi I DPR RI sangat menyetujui pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia, serta mendukung sepenuhnya pengajuan kebutuhan itu oleh pihak TNI Angkatan Laut, demi menjaga kedaulatan wilayah NKRI.


2 LCU didalam well deck LPD KRI Surabaya-591

"Sebagai realisasinya, perlu pemberdayaan industri galangan kapal nasional, jangan lagi terlalu tergantung pada impor, demi memperkuat industri domestik secara keseluruhan," tegasnya.

Mengenai harga perang itu, demikian Fayakhun Andiradi, pihaknya mengacu pada harga yang terangkat saat Menteri Pertahanan (Menhan) meresmikan kapal LPD buatan PT PAL, Surabaya, yakni sekitar Rp150 miliar per unit.

"Apabila diperlukan 151 kapal baru, dengan asumsi rata-rata harga per kapal Rp150 miliar, maka diperlukan biaya sekitar Rp22,6 Triliun untuk memenuhinya," katanya.

Sumber : ANTARA

Kemhan: IPO KS Jangan Sampai Goyahkan Industri Pertahanan


JAKARTA - Kementerian Pertahanan berharap privatisasi PT Krakatau Steel melalui Initial Public Offering (IPO) tidak sampai menggoyahkan kebangkitan industri pertahanan nasional. "KS memang memiliki nilai
strategis, termasuk untuk mendukung pertahanan nasional. Karena itu, diharapkan privatisasi melalui IPO tidak berdampak pada kebangkitan industri pertahanan nasional," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta, Rabu (1/12).

Ia berharap, melalui privatisasi tersebut, PT KS tetap dapat memenuhi kebutuhan industri pertahanan nasional secara maksimal. "Untuk itu, KS harus kuat secara permodalan dan salah satunya mungkin melalui privatisasi. Namun, yang jelas apapun langkah yang diambil untuk memperkuat modal KS, harus dapat memenuhi kebutuhan produsen atau industri pertahanan nasional," ujar Sjafrie.

Sejumlah pengamat ekonomi menyatakan, privatisasi KS melalui IPO dapat mengancan industri pertahanan nasional. Ekonom Hendri Saparini mengemukakan, privatisasi PT KS lewat IPO adalah kesalahan fatal.

"Terlalu banyak alasan strategis yang dapat kami ajukan untuk menolak privatisasi PT KS. Apalagi Indonesia sangat memerlukan dukungan industri baja yang dapat diarahkan untuk mendukung pembangunan ekonomi," tuturnya.

Ia menambahkan, kuantitas dan kualitas infrastruktur yang terbatas sangat memerlukan pasokan baja. Belum berkembangnya industri permesinan nasional juga membutuhkan dukungan BUMN baja.

"Industri baja juga akan menjadi bagian penting pembangunan industri strategis pertahanan keamanan. Sehingga, penguasaan kepemilikan pemerintah terhadap PT KS sebagai satu-satunya BUMN baja tentu sangat penting," katanya.

Sementara itu, Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazir menilai, jika saham KS dijual melampaui 30 persen maka akan berbahaya bagi industri pertahanan Indonesia. "Jika dijual lebih dari 30 persen maka asing menguasai saham KS dan industri pertahanan nasional dalam bahaya," ujarnya menegaskan.

Selama ini PT KS Persero, menjadi mitra PT Pindad, dalam pemenuhan bahan baku senjata laras senapan serbu TNI berbagai varian, dengan kapasitas porduksi 14 ribu pertahun. Selain PT Pindad, KS juga menjadi mitra bagi PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia dalam mendukung industri pertahanan nasional.

Sumber : REPUBLIKA

Pemerintah Belum Putuskan Opsi Tambahan Pesawat Tempur F-16


JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan hingga kini belum menentukan opsi mana yang akan diambil untuk menyikapi tawaran pesawat jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Ada dua opsi yang sedang dikaji oleh pemerintah.

Pertama, hibah 24 unit pesawat F-16. Dari 24 unit pesawat yang ditawarkan Amerika, sisa jam terbang rata-rata masih di atas 10 ribu jam. "Beberapa unit ada yang masih memiliki 12-13 ribu jam terbang," kata Direktur Jenderal Rencana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Marsekal Muda TNI BS Silaen dalam jumpa pers, Rabu (1/12).

Dengan asumsi penggunaan satu pesawat per tahun sebanyak 800-900 jam, lanjutnya, maka 24 unit pesawat bekas yang dihibahkan diperkirakan bisa digunakan hingga 10-15 tahun ke depan.

Opsi kedua, pemerintah akan membeli F-16 baru sebanyak 6 unit. Karena beli baru, maka keenam pesawat tersebut bisa langsung digunakan untuk mengawasi pertahanan negara.

Opsi Ketiga, kata Silaen, pemerintah akan mengalihkan anggaran pembelian 6 unit F16 baru untuk meningkatkan kemampuan (upgrade) 24 unit pesawat hibah ditambah 10 unit pesawat F16 milik Indonesia yang ada di Madiun, Jawa Timur.

Dilihat dari segi kualitas, 10 unit pesawat F16 milik TNI dan 24 unit pesawat bekas dari Amerika masih sama-sama memiliki tingkat (grade) di angka 15. Setelah diperbaiki, Silaen menambahkan, tingkat kualitas 34 pesawat itu akan menjadi grade 32. "Dananya masih di bawah harga 6 unit F16 yang baru," ujarnya.

Dari tiga opsi yang tersedia, pemerintah masih menimbang-nimbang, opsi mana yang terbaik untuk dipilih oleh Menteri Pertahanan. "Apakah beli yang baru atau yang upgrade, belum kita putuskan. Masih kita kaji dulu," kata Silaen.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF

Latihan Bersama Kostrad & SAF di Tutup


CIPATAT - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayor Jenderal Chan Chun Sing, menutup latihan bersama KOSTRAD TNI AD dan AD Singapura (SAF), Selasa (30/11) kemarin, latihan gabungan (Latgab) dengan sandi Safkar Indofura ke-22. Latihan ini bertujuan meningkatkan koordinasi dan kerjasama persahabatan yang lebih erat antara tentara kedua negara, juga untuk membangun hubungan yang baik. DISPEN-AD



Berikut beberapa foto Latgab yang diikuti sekitar 600 prajirut, 300 prajurit SAF dan 300 TNI AD dari Brigif 13 Kostrad, Bataliyon 303 dan 321. Latgab SAFKAR Indopura-22 di laksanakan di Markas Pusat Pendidikan Infanteri AD, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. FOTO: DETIKFOTO.COM