Kamis, 02 Agustus 2012

Two Australian No. 77 Squadron F/A-18 Hornet Aircraft welcome Indonesian Air Force (TNI AU) Sukhoi Su-30 & Su-27 Flanker aircraft into Darwin to participate in Exercise Pitch Black 2012





Two Australian No. 77 Squadron F/A-18 Hornet Aircraft welcome Indonesian Air Force (TNI AU) Sukhoi Su-30 & Su-27 Flanker aircraft into Darwin to participate in Exercise Pitch Black 2012. Mid Caption Exercise Pitch Black is a major multi-national biennial exercise hosted by the Royal Australian Air Force, involving Offensive Counter Air and Offensive Air Support missions being flown at training ranges across the Northern Territory. Exercise Pitch Black 12 will be held from 27 July to 17 August 2012, and involve 2200 personnel and up to 94 aircraft from Australia, Indonesia, Singapore, Thailand, New Zealand and the United States. 
sumber : RAAF

KRI Nanggala Tembakkan Torpedo SUT Kepala Latihan




Bawean, 14 Juni 2012
KRI Nanggala-402 berhasil meluncurkan Torpedo SUT Kepala Latihan, dalam uji coba penembakkan di sekitar perairan Pulau Bawean Gresik, Kamis (14/06). Penembakan Torpedo oleh KRI Nanggala dilaksanakan pada dini hari sekitar pukul 04.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), pada posisi 06 03 335 S – 112 38 18 T sebelah Selatan Pulau Bawean, dengan jarak kurang lebih 3 Nautical Mile menuju sOsaran.
Target senjata pamungka _apal selam itu merupakan sebuah simulator yang dapat menimbulkan suara menyerupai baling-baling kapal (Propeler) berupa Noise Maker. Torpedo Kepala Latihan, berhasil meluncur  dari KRI Nanggala hingga kurang lebih berjarak 1 Nautical Mile. Peluru Kendali (Rudal) bawah air itu melesat dari tabung Torpedo KRI Nanggala dengan kecepatan Medium 23 Knot, selanjutnya mencari tracking sasaran hingga beberapa saat kemudian Torpedo itu berhenti dan mengapung diatas permukaan air.
Sebuah kendaraan air cepat berupa Sea Rider milik Satuan Komando Pasukan Katak yang bertugas mengikuti jejak Torpedo tersebut langsung memburu isyarat lampu yang menandakan keberadaan senjata setelah berhasil ditembakkan. Satu tim Kopaska yang berada di Sea Rider mengikuti luncuran Torpedo Kepala Latihan itu hingga beberapa saat hingga berhenti dan mengapung diatas air.
Uji coba ini merupakan pertama kalinya setelah KRI Nanggala mengalami perbaikan total (Overhoul) selama kurang lebih dua tahun di Korea Selatan beberapa bulan yang lalu. Setelah Overhoul KRI Nanggala mengalami perbaikan dan moderenisasi beberapa sistim dan persenjataan, diantaranya adalah sistim kontrol penembakan (Fire Control) Combat Management Sistem (CMS) type Multi Sensor Integrited (MSI) 90U MK2, menggantikan CMS lama tipe Sinbads.

Tujuan uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kerja dan sinkronisasi antara sistem CMS MSI yang baru terpasang dengan senjata Torpedo SUT buatan Kongsberg Defence and Aerospace Norwegia tersebut. “Dengan berhasilnya penembakan Torpedo SUT kepala latihan ini menandakan bahwa sistem kendali senjata yang baru CMS MSI 90U MK2 yang terpasang di KRI Nanggala dapat bekerja secara optimal”, kata Dansatsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Jefry Stanley Sangel. SH.
Selesai uji coba penembakan, Torpedo Kepala Latihan di evakuasi menggunakan dua buah perahu karet (PK) oleh tim Penyelam TNI AL dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim. Selanjutnya Torpedo SUT yang berhasil ditembakkan itu dinaikkan ke atas geladak KRI Soputan-923 untuk selanjutnya dibawa kembali ke gudang senjata TNI AL (ARSENAL) Batu Poron, Bangkalan, Madura.
Satuan Tugas (Satgas) penembakan Torpedo Kepala Latihan ini melibatkan beberapa unsur pedukung sebagai pengamanan area latihan yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Hiu-804, 2 Sea Rider, 2 (PK). Sedangkan personel yang terlibat adalah 1 tim Kopaska Koarmatim, Dislambair Koarmatim, Laboratorium Induk Elektronika (Labinlek) Mabesal, Arsenal serta Diskes Koarmatim. (Dispenarmatim)
SUMBER : KOARMATIM

Sembari Latihan Pitch Black 2012 ,6 sukhoi baru akan datang dari Russia, dan Indonesia juga segera memiliki flight simulator Sukhoi



MAKASSAR, FAJAR -- Pesawat tempur terbaik Indonesia kini sedang tampil setiap hari di atas langit Australia. Ya, sebuah Sukhoi Su-27 dan Su-30 teranyar milik Skadron 11 Lanud Hasanuddin Makassar ikut terlibat dalam latihan udara terbesar Australia 2012 bertajuk "Pitch Black".


Kepala Penerangan Koopsau II, Letkol Sus. Andi Arman mengatakan, keiikutsertaan  empat Sukhoi milik Lanud Hasanuddin ini karena mendapat kehormatan diundang untuk mengirimkan pesawatnya dalam berbagai manuver di negara tersebut.



Ikut serta dalam rombongan itu sebagai peninjau Panglima Koopsau II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna. Direncanakan pesawat sukhoi itu akan kembali hingga 13 Agustus mendatang. “Sebab, Pitch Black ini merupakan even bergengsi di Australia,” terang Andi Arman yang dihubungi malam tadi.

Terpisah, Kadispen AU Marsma Azman Yunus di Jakarta kemarin mengatakan, Pitch Black juga diikuti oleh armada udara Negara sahabat Australia lainnya misalnya, Amertika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Thailand dan Prancis.

Pemberangkatan satu pesawat tempur Sukhoi didukung 55 kru dan teknisi. Kru diangkut dengan dua pesawat angkut Hercules C-130 dari Skuadron Udara 31 Halim Perdanakusuma dan satu Hercules C-130 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Dalam latihan Pitch Black, masing-masing peserta akan dibagi menjadi dua armada. Mereka berlatih offensive counter air combat atau peperangan udara tangkal cepat.

Dua tim akan dibagi menjadi kelompok merah dan kelompok biru. Merah akan menyerang dan biru berusaha melakukan kontra serangan di atas udara dengan kecepatan super . "Sukhoi kita baru pertama ini ikut latihan skala internasional dengan pesawat-pesawat tempur lain," katanya.

Selain mengikuti latihan bersama dengan negara lain, TNI AU kini sedang bersiap menerima enam Sukhoi baru dari Rusia. "Secara bertahap idealnya akan ada 16 pesawat, kita sudah punya 10 di Makassar," kata Azman.

Pilot-pilot Indonesia juga segera memiliki flight simulator Sukhoi yang akan menghemat biaya latihan hingga ratusan juta. "Kita juga diundang angkatan Udara Republik Rakyat China untuk mengirim pilot Sukhoi berlatih di sana," katanya.

sumber : FAJAR

Wamenhan Resmikan Pembangunan Tiga Kapal Perang

JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, dan Wakasal Laksdya TNI Marsetyo serta sejumlah Pejabat Mabes TNI dan Angkatan, Selasa (31/7), meresmikan pembangunan tiga kapal perang di Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari, di Jakarta.
Peresmian yang ditandai dengan peletakan lunas (keel laying) ini menandai pembangunan satu unit kapal perang jenis Bantum Cair Minyak (BCM) serta pemotongan baja pertama (first steel cutting) untuk pembangunan dua unit kapal jenis Landing Ship Tank (LST).
Dalam sambutannya, Wamenhan mengatakan, Peristiwa peresmian ini merupakan bukti satu langkah maju dari peran PT. Dok dalam membangkitkan industri pertahanan, sekaligus menjadi peran pemerintah sesuai dengan apa yang telah dicanangkan oleh Presiden RI untuk memodernisasi alutsista TNI. Terlebih, produk yang dihasilkan akan menjadi bahan laporan Bapak Presiden kepada rakyat Indonesia pada 5 Oktober 2014 di Surabaya.

Model kapal perang LST buatan PT. Dok Kodja Bahari
Lebih lanjut, Wamenhan mengatakan masih ada 2 episode tantangan lagi yang harus dimenangkan oleh PT Dok Kodja Bahari yaitu, masalah kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian pembangunan kapal. Sedangkan ke depan, Wamenhan berharap PT Dok Kodja Bahari juga harus mampu berbicara tidak hanya pada skala nasional saja, tetapi juga pada tingkat regional.
Dan untuk mewujudkan upaya tersebut, sedang dipikirkan wacana mengadakan joy sea trip bagi tamu-tamu dari negara luar pada event Indo-Defence 2012 mendatang, sebagai bagian memperkenalkan kepada negara-negara luar tentang industri perkapalan khususnya yang berada di Jakarta, untuk menopang kebangkitan industri pertahanan. Mengingat, hal tersebut dapat menjadi cermin serta Indonesia dikenal dengan kebangkitan industri dan tidak mengenal krisis ekonomi global.
Sementara itu, Dirut PT Dok Kodja Bahari Riry Syeried Jetta menyampaikan, bahwa kapal jenis BCM yang berukuran panjang 122,40 meter, lebar 16,50 meter, memiliki kecepatan maksimal 18 knots dan berkapasitas bahan minyak cair sebanyak 5500 m3 akan selesai pembangunannya dan diserahkan pada Bulan Desember 2013.
Pola pembangunan kapal tersebut menggunakan Multiyard Single Construction Methode dengan sistem Integrated Hull Construction Outfitting & Painting, yakni dilaksanakan di tiga galangan di Jakarta yang dilakukan secara paralel serta pengerjaan konstruksi bangunan kapal sudah mencapai 550 ton dari total 1.770 ton.
Sedangkan untuk kapal LST berukuran panjang 117 meter, lebar 16,40 meter dengan kecepatan maksimal 16 knots, diproyeksikan dapat mengangkut tank tidak hanya jenis BMP 3F tetapi juga untuk tank sekaliber Leopard.
Sumber : DEPHAN.GO.ID

Sukhoi TNI AU Latihan Bersama di Australia



Sukhoi TNI AU dan F-18 RAF dalam satu formasi (Foto: Global Military Review)

JAKARTA - Terbang dari Pangkalan Udara TNI AU Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, satu flight pesawat pempur Sukhoi-27/30 Flanker Skuadron Udara 11 terbang ke Australia.
Penempur generasi empat itu akan tergabung dalam satu armada latihan bersama negara-negara Persemakmuran, di Darwin, Australia. Mitra latih pilot-pilot dan awak darat TNI AU dalam Latihan Pitch Black 2012 ini adalah Australia, Malaysia, Singapura, dan Selandia Baru.
Dipastikan beragam jenis dan tipe penempur militer serta pesawat angkut militer urun serta. Australia menurunkan F-18 Hornet-nya sebagaimana Selandia Baru, F-15SG Singapura juga bisa hadir, dan mungkin MiG-29 Tentera Udara Diraja Malaysia.
Pesawat angkut militernya juga bisa beragam. TNI AU menerbangkan C-130H Skuadron Udara 31 dari Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, Singapura juga bisa jenis sama
Pemberangkatan Sukhoi Su-27/30 Flanker dari Wing 5 TNI AU ini didukung 55 awak darat dan teknisi yang diangkut dua C-130H dari Skadron Udara 31 dan satu  C-130H Herkules dari Skadron Udara 32, yang terbang dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang.
Sumber : ANTARANEWS.COM

China Menjadi Mitra Strategis di Industri Pertahanan Nasional

BEIJING - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Imron Cotan mengatakan kerja sama militer serta pertahanan Indonesia dan China terus mengalami peningkatan.

Berbicara saat menerima 11 mahasiswa Universitas Pertahanan RI di Beijing, Senin, Dubes Imron Cotan mengatakan, hubungan dan kerja sama kedua negara dalam bidang pertahanan menunjukkan kemajuan yang siginifikan antara lain ditandai dengan saling kunjung antarpejabat tinggi kedua negara.

"Terakhir kunjungan Menteri Pertahanan RI dan ditindaklanjuti dengan pejabat tinggi lainnya, termasuk kedatangan para mahasiswa Universitas Pertahanan RI untuk belajar di Universitas Pertahanan Nasional (National Defence University/NDU) China, menunjukkan hubungan serta kerja sama pertahanan kedua negara yang semakin baik dan meningkat," tuturnya.

Tak hanya itu, tambah Imron, Indonesia juga telah membeli beberapa persenjataan dari China dan bahkan kini kedua negara sepakat untuk melakukan produksi bersama persenjataan seperti peluru kendali C-705 bagi TNI Angkatan Laut.

Imron memaparkan sebagai bagian dari kemitraan strategis yang telah disepakati kedua negara pada 2005, maka untuk kerja sama pertahanan dan keamanan telah dibentuk forum konsultasi.

Pada 2007, kedua negara telah menandatangani Agreement between the Goverment of The Republic of Indonesia and The People's Republik of China on Cooperation Activities in the field of Defence.

Dan pada 2011, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama industri pertahanan.

"Kini hanya dalam kurun waktu kurang dari dua dekade China telah tumbuh menjadi negara besar baik dari segi ekonomi, politik, maupun pertahanan secara global," ungkap Imron.

Ia menambahkan, "dengan jumlah anggota militer sekitar tiga juta personel, didukung perkembangan industri pertahanan yang cukup maju maka pantaslah China menjadi mitra kerja sama pertahahan bagi Indonesia,".

Sumber : ANTARA