"Super Puma ini diselesaikan oleh putra-putri Indonesia. Ini menunjukkan pendanaan alutsista untuk produksi dalam negeri untuk memperkuat industri pertahanan," tuturnya.
Helikopter Super Puma tidak hanya diperuntukan memenuhi kebutuhan militer. "Heli Super Puma ini transportasi serbaguna. Bisa dipakai mengangkut pasukan, logistik, atau kegiatan lain yang sifatnya operasi militer selain perang," imbuhnya.
Dirjen Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Laksda Susilo (2 kanan) disaksikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri), Danlanud Atang Sanjaja Marsekal Muda Sunaryo (2 kiri), Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat (3 kiri) dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso (kanan) menantangani surat serah terima Helicopter NAS-332 Super Puma di Lanud Atang Sandjaya, Bogor, Jabar, Kamis (30/12).
Super Puma yang dirampungkan saat ini merupakan helikopter ketujuh dari target sembilan unit. "Saat ini empat sudah digunakan untuk kegiatan SAR, dua untuk VVIP. Dua sisanya akan diselesaikan dalam waktu dekat," tuturnya.
Seluruh helikopter ini dikerjakan oleh PT DI. Dari dua yang sedang dalam tahap penyelesaian, satu helikopter ditargetkan rampung pada akhir 2011 dan satu lagi pada pertengahan 2012.
Sumber : MEDIA_INDONESIA.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar