"Untuk kerjasama jangka panjangnya, targetnya KF-X. Jadi idenya kita ingin memperkuat kekuatan udara kita," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat launching Jurnal Universitas Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (23/2).
Purnomo menjelaskan, pesawat ini direncanakan rampung pada tahun 2022. Dengan proses alih teknologi, nantinya Indonesia tidak perlu lagi membeli pesawat tempur dari luar negeri. Pesawat KF-X sendiri merupakan pesawat tempur generasi 4,5 yang lebih modern dari F-16 dan Sukhoi.
"Tapi baru bisa terjadi 2022. Untuk membangun itu harus ada skuadron tempurnya," terang Purnomo.
Selain itu pihak RI dan Korsel juga telah membangun 4 kapal LPD (Landing Platform Dock) dimana pembangunan kapal ini dilakukan dengan sistem transfer teknologi. Dua kapal dibangun di Korsel dan dua kapal di Indonesia.
"Sekarang sudah selesai, tinggal satu yang belum rampung. Kerjasama ini kita lakukan dengan maksud untuk membangun industri pertahanan," lanjutnya.
Sedangkan mengenai rencana pembelian pesawat tempur ringan T-50 Golden Eagle, Purnomo menjelaskan hal itu masih dalam tahap tender. Sudah ada beberapa pihak yang mengajukan, tapi pemerintah RI secara resmi belum mengambil keputusan.
"Masih berupa hasil tender dan belum diputuskan," terangnya.
Purnomo juga menegaskan kembali soal pencurian data di Seoul, bahwa kasus laptop yang dicuri bukan milik kementerian pertahanan. Tidak ada data-data militer yang dibawa ke Seoul dalam kunjungan itu. Laptop itu pun sama sekali tidak berisi data-data pertahanan.
"Dari kita itu jelas tidak ada yang kehilangan, karena itu kejadiannya di lantai 19 dan 20. Sedangkan kami di lantai 30. Sudah saya sampaikan, tidak ada data militer yang hilang," ujarnya.
Sumber : DETIKNEWS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar