JAKARTA - Pembelian kapal selam yang hingga kini belum diputuskan pengadaannya dikarenakan masih menunggu hasil kajian TNI AL tentang spesifikasi yang dibutuhkan. Hal ini diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno dalam wawancara khusus dengan Media Indonesia, Rabu (1/6).
KSAL mengatakan keputusan pembelian kapal selam masih berada dalam proses. Tim evalusi pengadaan dari Pemerintah masih menjajaki pembelian tersebut. "Rencana pembeliannya sudah ada dari tahun 2004, tetapi selalu tertunda, mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi. Saya kan dulu orang kapal selam, saya dianggap ahlinya" ujar Soeparno.
Sebelumnya Soeparno pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim (Dan Satsel Armatim) pada tahun 1999. Beliau juga dikenal sebagai perwira dengan spesialisasi kapal selam. Selain itu KSAL juga pernah mengomandani 3 kapal perang. Yaitu, Komandan KRI Badik-623, KRI Nala-363 dan KRI Oswald Siahaan-354.
Kapal Selam Malaysia di Kalimantan Utara
kick me!! Secara terpisah, pakar pertahanan Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan Indonesia harus segera merealisasikan pembelian empat kapal selamnya dan mendesak Malaysia untuk tidak melakukan provokasi. Sebelumnya Malaysia telah mengkonfirmasi pengoperasian dua kapal selamnya yang di beli dari Perancis.
Menurut Andi, perencanaan strategis (renstra) Malaysia tahap kedua bakal mencakup penggelaran kekuatan maritim yang berpusat di Kalimantan Utara. Hampir bisa dipastikan kapal selam itu akan beroperasi di perairan Filipina, Laut China Selatan, Laut Sulawesi, dan blok Ambalat.
"Daerah itu ideal untuk menggelar kapal selam karena itu laut dalam. Hampir bisa dipastikan, 90%, manuver-manuver itu akan ada juga di blok Ambalat," ucap Andi.
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar