(Leopard 2A6, salah satu MBT terbaik di dunia)
Modernisasi Alat Utama Sistem Senjata oleh negara beberapa tahun ini ramai dibicarakan dalam berbagai forum resmi maupun forum militer di berbagai situs jejaring sosial dan internet. Salah satu yang menjadi perbincangan menarik adalah seputar perlu tidaknya indonesia memiliki tank kelas berat alias Main Bettle Tank (MBT).
Bulungan menyambut alutsista sangar.
Rencana Indonesia untuk membeli sejumlah di tank kelas berat menambah hangat perbincangan, terlebih dalam rencana tersebut sejumlah MBT akan disebar dikawasan perbatasan di kalimantan, itu artinya sejumlahlah tank kelas berat itu bakal nongkrong di Yonif Kaveleri di Pontianak (Kalbar) menyusul kemudian Yonif Kaveleri di Bulungan yang juga akan diaktifkan. Pemerintah khususnya TNI AD memiliki pilihan MBT jika tidak Leopard dari Jerman dan ya T-90 Rusia.
Kabar mengenai rancana penempatan sejumlah Tank di Bulungan mencuat setelah situs Defend Studies dan Indonesia Defend mengemukakan bahwa :
Komandan Kodim 0903/Tanjung Selor Letnan Kolonel Inf Gema Repelita mendampingi Tim dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) meninjau rencana pembangunan Batalyon Kaveleri TNI AD di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kaltim. Kegiatan peninjauan tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 17 hingga 18 Oktober 2011.
Tim dari Mabesad yang melaksanakan kunjungan adalah Kolonel Inf Suyatno Paban III/Binorg Sopsad, Letkol Czi Haryono Pabandya 2/Pangkalan Slogad, Mayor Kav Susanto Kabag Binmat Sdirlitbang Pussenkav dan Mayor Arm I Gusti Agung Putu S Pabanda Binorg Spaban III Sopsad.
Selain Dandim 0903/Tsr turut mendampingi Tim dari Mabesad tersebut Kasbrigif 24/BC Letkol Inf ST Agus Santoso. Direncanakan Yonkav Kodam VI/Mlw mulai dibangun tahun 2012 berdampingan dengan Mabrigif 24/BC dan direncanakan menggunakan ranpur tank Leopard 2 type Main Battle tank buatan Jerman dengan spesifikasi berat 62,3 ton, panjang 9,97 meter dan lebar 3,75 meter.
Sebagian besar kawan-kawan di forum militer menyetujui rencana besar tersebut, menurut mereka penempatan MBT akan memberikan keseimbangan kekuatan militer disepanjang perbatasan, apalagi jumlah yang tank yang direncanakan akan dibeli berkisar 50 hingga 100 buah. Disisi lain negara sahabat seperti malaysia sudah memiliki sejumlah MBT pabrikan Polnad PT-91, Singapura memiliki Leopard, demikian juga Thailand diantaranya M48 Patton (US). Kepemilikan MBT oleh indonesia akan memberi dampak keseimbangan kekuatan khususnya dikawasan Kalimantan. Seorang pengamat militer bahkan memperkirakan Yonkav di Kalbar paling tidak memiliki satu batalyon kavaleri berkekuatan 70-75 MBT, mengingat ATM sudah memiliki brigade artileri dan kavaleri di Sarawak
Disisilain ada juga forumer yang menyetujui rencana pembelian MBT, namun mempertanyakan pergelaran MBT di kalimantan, menurutnya MBT kurang cocok di kalimantan mengingat kontur tanahnya yang kurang mendukung sehingga dikawatirkan amblas mengingat bobot MBT mencapai 60 Ton, mereka berpendapat lebih baik pergelaran diberikan pada tank-tank kelas ringan saja (Light Tank) dari jenis Scorpion, dan AMX-13 yang lebih cepat. Menurutnya lagi sebagian besar Main Bettle Tank milik ATM juga tidak akan jauh-jauh dari semenanjung mengingat negara itu sendiri dari awal memang mempersiapkan MBT untuk menghadapi MBT Abrams (US) dan Leopard Singapura.
Terlepas dari berbagai macam perbincangan hangat tersebut, Yonif Kaveleri Bulungan yang akan diaktifkan dalam tahun-tahun kedepan mau tak mau harus berbenah diri, terlepas jenis Tank apa yang akan kita terima, -mau MBT atau Light Tank sama saja-, paling tidak kita di Bulungan telah memiliki sedikit gambaran mengenai jenis tank yang mungkin akan bercokol di Bulungan, TNI AD setidaknya memiliki sekitar sejumlah Tank kelas ringan (Light Tank) dari jenis Scorpion dan AMX-13, selain MBT yang masih terus diusahan hadir sebagai alutsisita penting TNI kedepan.
( T-90, MBT Rusia yang berkelas)
Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambahan peralatan baru sebanyak 65 unit kendaraan tempur MBT, 53 unit kendaraan tempur Tank Medium dan 60 unit kendaraan tempur Panser Kanon Medium dalam kurun tahun 2011-2014. Kekuatan ini akan bertambah mengingat Indonesia melalui Pindad akan memproduksi Panser Kanon 90 mm untuk Kavaleri dan panser Kanon 20 mm untuk Infantri Mekanis.
Terlepas dari kekuatan Tank yang digunakan oleh Korps Marinir indonesia macam BMP-2, BMP-3F, BTR-50, PT-76 plus LVTP-7, semua tank Korp Marinir memang identik dengan Rusky (Rusia)
Saya berharap setidaknya selain jenis tank yang akan didrop ke Bulungan, Brigif kita disini juga kebagian alutsista buatan dalam negeri misalnya Panser APC Anoa 6x6 buatan indonesia yang sudah terkenal dan diekspor ke berbagai negara, atau bisa juga baru-baru ini kendaraan taktik 4x4 macam Bhirawa (Sherpanya Pindad Indonesia) atau Garda yang juga butan Indonesia. Tak ada salahnya jika di Bulungan juga dibentuk Yonif Infantri Mekanis dengan panser Anoa 6x6 sebagai salah satu kendaraan tempur pendukung Kavaleri.
Spesikifasi MBT dan Light Tank, calon penghuni Yonkav Bulungan.
Berbicara mengenai jenis-jenis tank yang bakal menempati posnya di Bulungan, kurang afdol rasanya jika tidak membahas mengenai spesifikasinya. Dalam tulisan ini saya kan mengerucutkannya pada dua jenis MBT dan dua jenis Light Tank saja yaitu Leopard, T-90, Scorpion, dan AMX-13, sedangkan Panser APC Anoa, serta kendaraan taktis macam Bhirawa dan Garda tidak dapat dikategorikan sebagai jenis tank mengingat kendaraan taktis lebih banyak digunakan oleh sebagai pasukan tempur infantri.
Pertama kita akan membahas mengenai Leopard 2A6, Tank kelas berat ini dianggap salah satu yang terbaik di dunia, itulah sebab mengapa Tank ini menjadi salah satu pilihan utama MBT indonesia kedepannya.
MenurutKepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Leopard punya beberapa keunggulan pemilihan tank tempur utama (main battle tank/MBT) Leopard 2A6 sudah melalui berbagai kajian dari beberapa aspek. Antara lain, aspek strategi militer, yakni susunan kekuatan militer dibangun dan dipersiapkan sejak dini dengan asumsi adanya ancaman yang paling mungkin.
Pramono menyatakan, setiap negara dalam strategi militernya pasti fokus kepada desain kapabilitas objektif, berupa susunan satuan-satuan tempur, bantuan tempur (banpur), dan unsur pendukung secara terintegratif dan komprehensif. Keunggulan militer di atas kertas, imbuhnya, dapat dinilai dari keunggulan kapabilitasnya dari sudut kemampuan daya gerak atau manuver, daya tembak, daya kejut, dan daya penghancur, serta daya tahannya sebagai kekuatan. "Baik itu penangkal, penindak, penghancur maupun pemulih," kata Pramono.
Dia melanjutkan, kalau dilihat dari taktik bertempur matra darat, maka Tank Leopard adalah pilihan yang tepat untuk menghadapi kekuatan darat lawan yang memiliki tank MBT sekelasnya. Dalam taktik bertempur kekuatan tank tempur, kata Pramono, harus dihadapi dengan tank tempur pula.Ditinjau aspek itu, menurut Pramono, keunggulan MBT Leopard bisa digunakan, yang meliputi kemampuan daya gerak, tembak, daya kejut dan penghancuran. Belum lagi keunggulan desain teknologinya yaitu, besaran calibernya 120 milimeter, jarak capai, kemampuan penetrasi dan penghancurannya, stabilizer system dan armor protection-nya.
Leopard, sambung Pramono, juga punya keunggulan yang sangat menentukan yaitu, kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembaknya, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer. Pramono mengatakan, aspek geografi Indonesia juga menentukan pemilihan MBT Leopard yang beratnya 63 ton. Tank tersebut, sebut dia, dapat bergerak dan bermanuver dengan leluasa di wilayah Indonesia, kecuali di wilayah tertentu yang tidak memungkinkan bagi manuver tank tempur berat.
(Scorpion 90, Little MBT Indonesia)
Selain Leopard Indonesia juga punya calon lain untuk MBT untuk angkatan darat yaitu T-90 Rusia, Tank ini dianggap termasuk yang terbaik dikelasnya. Dewasa ini T-90 merupakan Tank Tempur Utama Rusia (MBT) yang dikembangkan dari T-72, dan saat ini merupakan tank paling modern yang beroperasi dengan AD dan Infanteri AL Rusia, dan AD India.
T-90 menggunakan senapan dan pembidik gunner 1G46 dari T-80U, mesin baru, dan penjejak panas. Termasuk sistem perlindungan Kontakt-5 ERA, penerima peringatan laser, kreator pulsa elektromagnetik EMT-7 untuk memusnahkan ranjau magnetis dan sistem jamming ATGM inframerah Shtora. Tank ini dirancang dan dibuat oleh Uralvagonzavod, di Nizhny Tagil, Rusia.
Persenjataan utama T-90 adalah meriam smoothbore 2A46M 125 mm. Meriam ini adalah versi modifikasi meriam anti-tank Sprut, dan merupakan meriam yang sama yang digunakan oleh tank seri T-80. Meriam ini dapat diganti tanpa pembongkaran turret dan mampu menembakkan amunisi armour-piercing fin-stabilized discarding sabot (APFSDS), high-explosive anti-tank (HEAT-FS), and high explosive fragmentation (HE-FRAG), serta misil kendali anti-tank 9M119M Refleks. Misil Refleks memiliki kendali sinar laser semi-otomatis dan tandem dengan hulu ledak HEAT. Memiliki jarak tembak efektif 100 m hingga 6 km, dan dengan waktu 17,5 detik untuk mencapai jarak maksimum. Refleks dapat menembus ~ 950 mm besi baja dan juga dapat ditembakkan ke sasaran udara rendah seperti helikopter.
Senapan mesin anti-pesawat Kord yang 12.7mm dapat dioperasikan dari dalam tank oleh komandan dan memiliki jangkauan 2 km dengan 650-750 putaran per menit dengan 300 kotak amunisi. Senapan mesin coaxial PKT 7,62 mm dengan berat sekitar 10,5 kg, mempunyai kapasitas 250 kotak amunisi (7000 putaran) dengan tambahan berat 9,5 kg.
Ok, kita sudah membahas sedikit MBT buatan Rusia dan Jerman yang memang dari jaman bahari dikenal sebagai Maestro dalam meracik Main Bettle Tank kelas dunia. Nah lalu bagaimana dengan Light Tank yang juga punya kans yang besar menjadi kadindat keluarga besar Yonif Kavaleri Bulungan.
Light Tank Scorpion 90, kadang disebut juga Little MBT-nya Indonesia. Scorpion adalah tank ringan dengan bobot sekitar 8 ton. Jadi menurut analis, inilah tank yang cocok untuk kondisi geografis Indonesia. Bobotnya yang ringan, memudahkan mobilitas tank ini, rantainya pun tak merusak aspal jalan. Riwayat desain tank ini cukup panjang, mulai dirancang pada tahun 1967 dan mulai beroperasi untuk Angkatan Darat Inggris di tahun 1973. Dengan rancang bangun dan bobot yang ringan, dua unit Scorpion versi intai/Combat Vehicle Reconnaissance dapat dimasukan ke dalam sebuah pesawat angkut tipe C-130 Hercules.
(AMX-13, Light Tank utama Indonesia)
Ada beberapa versi Scorpion, persenjataan yang paling berat memang kanon kaliber 90 mm, tapi Scorpion juga ditawarkan dalam versi kanon 76 mm dan SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Versi kanon 76 mm pernah dilibatkan oleh Inggris dalam perang Malvinas dan perang Teluk pertama. Masing-masing versi pada kubahnya dibekali senapan mesin coaxial berkaliber 7,62 mm. Khusus untuk versi 90 mm yang menggunakan kanon Cockerill 90mm milik TNI-AD, mampu membawa 40 amunisi dari tipe HE, HEAT, HESH dan Smoke (dengan phosphorus).
Scorpion sempat diterjunkan dalam operasi penumpasan GAM di NAD, tapi kemudian urung dilakukan karena ancaman embargo suku cadang oleh pemerintah Inggris. Populasi Scorpion dalam beberapa tipe saat ini mencapai 3000 unit di seluruh dunia. Indonesia sendiri disebut memiliki kurang lebih 90 unit Scorpion.
Light Tank AMX-13, berbeda dengan Scorpion 90 asal UK, AMX-13 Indonesia ini buatan pabrikan Prancis, jumlahnyapun disebut paling banyak dijajaran TNI AD saat ini, AMX-13 saat ini menjadi tank utama milik TNI jumlahnya disinyalir kurang lebih 275 unit. Amx-13 versi Canon ini memiliki bobot berat kosong 13.7 ton dan Berat tempurnya 14.5 ton.
AMX-13 yang kini dioperasikan TNI-AD telah mengalami program retrofit di Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI-AD pada tahun 1995, retrofit tersebut mencakup pemasangan mesin Detroit Diesel DDA GM6V-53 T, 6 silinder 2 langkah turbocharged dengan daya 290 BHP/2800 RPM dan Torsi 91,67 KGM/1600 RPM yang mampu meningkatkan power weight ratio dan pemakaian bahan bakar lebih hemat. AMX-13 menggunakan transmisi otomatis ZF 5WG-180 dengan 5 percepatan maju dan 2 percepatan mundur, hal ini tentu lebih memudahkan pengoperasian tank. Untuk suspensi mengadopsi tipe hydropnematic “Dunlostrut”, meningkatkan kemampuan lintas medan dan mampu menambah kenyamanan awak tank.
Dan baru-baru ini pada tahun 2011 PT. Pindad dipercaya melakukan Upgread kemampuan dari Light Tank andalan TNI AD ini, misalnya ukuran kanon sebelumnya berkisar 75 mm naik taraf menjadi 105 mm versi SPHnya AMX Mk 61. AMX-13 juga diperkuat dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm dengan 3600 peluru.
Demikianlah sedikit mengenai gambaran mengenai calon penghuni Yonif Kavaleri Bulungan, semoga bermanfaat.
Sumber:
http://rindam-brawijaya.blogspot.com/2010/02/pusenkav-inginkan-main-battle-tank-mbt.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/10/yonkav-kalimantan-timur-akan-diperkuat.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/12/pemerintah-siapkan-us280-juta-untuk-100.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/02/pussenkav-ujicoba-amx-13-upgrade.html
Modernisasi Alat Utama Sistem Senjata oleh negara beberapa tahun ini ramai dibicarakan dalam berbagai forum resmi maupun forum militer di berbagai situs jejaring sosial dan internet. Salah satu yang menjadi perbincangan menarik adalah seputar perlu tidaknya indonesia memiliki tank kelas berat alias Main Bettle Tank (MBT).
Bulungan menyambut alutsista sangar.
Rencana Indonesia untuk membeli sejumlah di tank kelas berat menambah hangat perbincangan, terlebih dalam rencana tersebut sejumlah MBT akan disebar dikawasan perbatasan di kalimantan, itu artinya sejumlahlah tank kelas berat itu bakal nongkrong di Yonif Kaveleri di Pontianak (Kalbar) menyusul kemudian Yonif Kaveleri di Bulungan yang juga akan diaktifkan. Pemerintah khususnya TNI AD memiliki pilihan MBT jika tidak Leopard dari Jerman dan ya T-90 Rusia.
Kabar mengenai rancana penempatan sejumlah Tank di Bulungan mencuat setelah situs Defend Studies dan Indonesia Defend mengemukakan bahwa :
Komandan Kodim 0903/Tanjung Selor Letnan Kolonel Inf Gema Repelita mendampingi Tim dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) meninjau rencana pembangunan Batalyon Kaveleri TNI AD di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kaltim. Kegiatan peninjauan tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 17 hingga 18 Oktober 2011.
Tim dari Mabesad yang melaksanakan kunjungan adalah Kolonel Inf Suyatno Paban III/Binorg Sopsad, Letkol Czi Haryono Pabandya 2/Pangkalan Slogad, Mayor Kav Susanto Kabag Binmat Sdirlitbang Pussenkav dan Mayor Arm I Gusti Agung Putu S Pabanda Binorg Spaban III Sopsad.
Selain Dandim 0903/Tsr turut mendampingi Tim dari Mabesad tersebut Kasbrigif 24/BC Letkol Inf ST Agus Santoso. Direncanakan Yonkav Kodam VI/Mlw mulai dibangun tahun 2012 berdampingan dengan Mabrigif 24/BC dan direncanakan menggunakan ranpur tank Leopard 2 type Main Battle tank buatan Jerman dengan spesifikasi berat 62,3 ton, panjang 9,97 meter dan lebar 3,75 meter.
Sebagian besar kawan-kawan di forum militer menyetujui rencana besar tersebut, menurut mereka penempatan MBT akan memberikan keseimbangan kekuatan militer disepanjang perbatasan, apalagi jumlah yang tank yang direncanakan akan dibeli berkisar 50 hingga 100 buah. Disisi lain negara sahabat seperti malaysia sudah memiliki sejumlah MBT pabrikan Polnad PT-91, Singapura memiliki Leopard, demikian juga Thailand diantaranya M48 Patton (US). Kepemilikan MBT oleh indonesia akan memberi dampak keseimbangan kekuatan khususnya dikawasan Kalimantan. Seorang pengamat militer bahkan memperkirakan Yonkav di Kalbar paling tidak memiliki satu batalyon kavaleri berkekuatan 70-75 MBT, mengingat ATM sudah memiliki brigade artileri dan kavaleri di Sarawak
Disisilain ada juga forumer yang menyetujui rencana pembelian MBT, namun mempertanyakan pergelaran MBT di kalimantan, menurutnya MBT kurang cocok di kalimantan mengingat kontur tanahnya yang kurang mendukung sehingga dikawatirkan amblas mengingat bobot MBT mencapai 60 Ton, mereka berpendapat lebih baik pergelaran diberikan pada tank-tank kelas ringan saja (Light Tank) dari jenis Scorpion, dan AMX-13 yang lebih cepat. Menurutnya lagi sebagian besar Main Bettle Tank milik ATM juga tidak akan jauh-jauh dari semenanjung mengingat negara itu sendiri dari awal memang mempersiapkan MBT untuk menghadapi MBT Abrams (US) dan Leopard Singapura.
Terlepas dari berbagai macam perbincangan hangat tersebut, Yonif Kaveleri Bulungan yang akan diaktifkan dalam tahun-tahun kedepan mau tak mau harus berbenah diri, terlepas jenis Tank apa yang akan kita terima, -mau MBT atau Light Tank sama saja-, paling tidak kita di Bulungan telah memiliki sedikit gambaran mengenai jenis tank yang mungkin akan bercokol di Bulungan, TNI AD setidaknya memiliki sekitar sejumlah Tank kelas ringan (Light Tank) dari jenis Scorpion dan AMX-13, selain MBT yang masih terus diusahan hadir sebagai alutsisita penting TNI kedepan.
( T-90, MBT Rusia yang berkelas)
Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambahan peralatan baru sebanyak 65 unit kendaraan tempur MBT, 53 unit kendaraan tempur Tank Medium dan 60 unit kendaraan tempur Panser Kanon Medium dalam kurun tahun 2011-2014. Kekuatan ini akan bertambah mengingat Indonesia melalui Pindad akan memproduksi Panser Kanon 90 mm untuk Kavaleri dan panser Kanon 20 mm untuk Infantri Mekanis.
Terlepas dari kekuatan Tank yang digunakan oleh Korps Marinir indonesia macam BMP-2, BMP-3F, BTR-50, PT-76 plus LVTP-7, semua tank Korp Marinir memang identik dengan Rusky (Rusia)
Saya berharap setidaknya selain jenis tank yang akan didrop ke Bulungan, Brigif kita disini juga kebagian alutsista buatan dalam negeri misalnya Panser APC Anoa 6x6 buatan indonesia yang sudah terkenal dan diekspor ke berbagai negara, atau bisa juga baru-baru ini kendaraan taktik 4x4 macam Bhirawa (Sherpanya Pindad Indonesia) atau Garda yang juga butan Indonesia. Tak ada salahnya jika di Bulungan juga dibentuk Yonif Infantri Mekanis dengan panser Anoa 6x6 sebagai salah satu kendaraan tempur pendukung Kavaleri.
Spesikifasi MBT dan Light Tank, calon penghuni Yonkav Bulungan.
Berbicara mengenai jenis-jenis tank yang bakal menempati posnya di Bulungan, kurang afdol rasanya jika tidak membahas mengenai spesifikasinya. Dalam tulisan ini saya kan mengerucutkannya pada dua jenis MBT dan dua jenis Light Tank saja yaitu Leopard, T-90, Scorpion, dan AMX-13, sedangkan Panser APC Anoa, serta kendaraan taktis macam Bhirawa dan Garda tidak dapat dikategorikan sebagai jenis tank mengingat kendaraan taktis lebih banyak digunakan oleh sebagai pasukan tempur infantri.
Pertama kita akan membahas mengenai Leopard 2A6, Tank kelas berat ini dianggap salah satu yang terbaik di dunia, itulah sebab mengapa Tank ini menjadi salah satu pilihan utama MBT indonesia kedepannya.
MenurutKepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Leopard punya beberapa keunggulan pemilihan tank tempur utama (main battle tank/MBT) Leopard 2A6 sudah melalui berbagai kajian dari beberapa aspek. Antara lain, aspek strategi militer, yakni susunan kekuatan militer dibangun dan dipersiapkan sejak dini dengan asumsi adanya ancaman yang paling mungkin.
Pramono menyatakan, setiap negara dalam strategi militernya pasti fokus kepada desain kapabilitas objektif, berupa susunan satuan-satuan tempur, bantuan tempur (banpur), dan unsur pendukung secara terintegratif dan komprehensif. Keunggulan militer di atas kertas, imbuhnya, dapat dinilai dari keunggulan kapabilitasnya dari sudut kemampuan daya gerak atau manuver, daya tembak, daya kejut, dan daya penghancur, serta daya tahannya sebagai kekuatan. "Baik itu penangkal, penindak, penghancur maupun pemulih," kata Pramono.
Dia melanjutkan, kalau dilihat dari taktik bertempur matra darat, maka Tank Leopard adalah pilihan yang tepat untuk menghadapi kekuatan darat lawan yang memiliki tank MBT sekelasnya. Dalam taktik bertempur kekuatan tank tempur, kata Pramono, harus dihadapi dengan tank tempur pula.Ditinjau aspek itu, menurut Pramono, keunggulan MBT Leopard bisa digunakan, yang meliputi kemampuan daya gerak, tembak, daya kejut dan penghancuran. Belum lagi keunggulan desain teknologinya yaitu, besaran calibernya 120 milimeter, jarak capai, kemampuan penetrasi dan penghancurannya, stabilizer system dan armor protection-nya.
Leopard, sambung Pramono, juga punya keunggulan yang sangat menentukan yaitu, kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembaknya, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer. Pramono mengatakan, aspek geografi Indonesia juga menentukan pemilihan MBT Leopard yang beratnya 63 ton. Tank tersebut, sebut dia, dapat bergerak dan bermanuver dengan leluasa di wilayah Indonesia, kecuali di wilayah tertentu yang tidak memungkinkan bagi manuver tank tempur berat.
(Scorpion 90, Little MBT Indonesia)
Selain Leopard Indonesia juga punya calon lain untuk MBT untuk angkatan darat yaitu T-90 Rusia, Tank ini dianggap termasuk yang terbaik dikelasnya. Dewasa ini T-90 merupakan Tank Tempur Utama Rusia (MBT) yang dikembangkan dari T-72, dan saat ini merupakan tank paling modern yang beroperasi dengan AD dan Infanteri AL Rusia, dan AD India.
T-90 menggunakan senapan dan pembidik gunner 1G46 dari T-80U, mesin baru, dan penjejak panas. Termasuk sistem perlindungan Kontakt-5 ERA, penerima peringatan laser, kreator pulsa elektromagnetik EMT-7 untuk memusnahkan ranjau magnetis dan sistem jamming ATGM inframerah Shtora. Tank ini dirancang dan dibuat oleh Uralvagonzavod, di Nizhny Tagil, Rusia.
Persenjataan utama T-90 adalah meriam smoothbore 2A46M 125 mm. Meriam ini adalah versi modifikasi meriam anti-tank Sprut, dan merupakan meriam yang sama yang digunakan oleh tank seri T-80. Meriam ini dapat diganti tanpa pembongkaran turret dan mampu menembakkan amunisi armour-piercing fin-stabilized discarding sabot (APFSDS), high-explosive anti-tank (HEAT-FS), and high explosive fragmentation (HE-FRAG), serta misil kendali anti-tank 9M119M Refleks. Misil Refleks memiliki kendali sinar laser semi-otomatis dan tandem dengan hulu ledak HEAT. Memiliki jarak tembak efektif 100 m hingga 6 km, dan dengan waktu 17,5 detik untuk mencapai jarak maksimum. Refleks dapat menembus ~ 950 mm besi baja dan juga dapat ditembakkan ke sasaran udara rendah seperti helikopter.
Senapan mesin anti-pesawat Kord yang 12.7mm dapat dioperasikan dari dalam tank oleh komandan dan memiliki jangkauan 2 km dengan 650-750 putaran per menit dengan 300 kotak amunisi. Senapan mesin coaxial PKT 7,62 mm dengan berat sekitar 10,5 kg, mempunyai kapasitas 250 kotak amunisi (7000 putaran) dengan tambahan berat 9,5 kg.
Ok, kita sudah membahas sedikit MBT buatan Rusia dan Jerman yang memang dari jaman bahari dikenal sebagai Maestro dalam meracik Main Bettle Tank kelas dunia. Nah lalu bagaimana dengan Light Tank yang juga punya kans yang besar menjadi kadindat keluarga besar Yonif Kavaleri Bulungan.
Light Tank Scorpion 90, kadang disebut juga Little MBT-nya Indonesia. Scorpion adalah tank ringan dengan bobot sekitar 8 ton. Jadi menurut analis, inilah tank yang cocok untuk kondisi geografis Indonesia. Bobotnya yang ringan, memudahkan mobilitas tank ini, rantainya pun tak merusak aspal jalan. Riwayat desain tank ini cukup panjang, mulai dirancang pada tahun 1967 dan mulai beroperasi untuk Angkatan Darat Inggris di tahun 1973. Dengan rancang bangun dan bobot yang ringan, dua unit Scorpion versi intai/Combat Vehicle Reconnaissance dapat dimasukan ke dalam sebuah pesawat angkut tipe C-130 Hercules.
(AMX-13, Light Tank utama Indonesia)
Ada beberapa versi Scorpion, persenjataan yang paling berat memang kanon kaliber 90 mm, tapi Scorpion juga ditawarkan dalam versi kanon 76 mm dan SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Versi kanon 76 mm pernah dilibatkan oleh Inggris dalam perang Malvinas dan perang Teluk pertama. Masing-masing versi pada kubahnya dibekali senapan mesin coaxial berkaliber 7,62 mm. Khusus untuk versi 90 mm yang menggunakan kanon Cockerill 90mm milik TNI-AD, mampu membawa 40 amunisi dari tipe HE, HEAT, HESH dan Smoke (dengan phosphorus).
Scorpion sempat diterjunkan dalam operasi penumpasan GAM di NAD, tapi kemudian urung dilakukan karena ancaman embargo suku cadang oleh pemerintah Inggris. Populasi Scorpion dalam beberapa tipe saat ini mencapai 3000 unit di seluruh dunia. Indonesia sendiri disebut memiliki kurang lebih 90 unit Scorpion.
Light Tank AMX-13, berbeda dengan Scorpion 90 asal UK, AMX-13 Indonesia ini buatan pabrikan Prancis, jumlahnyapun disebut paling banyak dijajaran TNI AD saat ini, AMX-13 saat ini menjadi tank utama milik TNI jumlahnya disinyalir kurang lebih 275 unit. Amx-13 versi Canon ini memiliki bobot berat kosong 13.7 ton dan Berat tempurnya 14.5 ton.
AMX-13 yang kini dioperasikan TNI-AD telah mengalami program retrofit di Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI-AD pada tahun 1995, retrofit tersebut mencakup pemasangan mesin Detroit Diesel DDA GM6V-53 T, 6 silinder 2 langkah turbocharged dengan daya 290 BHP/2800 RPM dan Torsi 91,67 KGM/1600 RPM yang mampu meningkatkan power weight ratio dan pemakaian bahan bakar lebih hemat. AMX-13 menggunakan transmisi otomatis ZF 5WG-180 dengan 5 percepatan maju dan 2 percepatan mundur, hal ini tentu lebih memudahkan pengoperasian tank. Untuk suspensi mengadopsi tipe hydropnematic “Dunlostrut”, meningkatkan kemampuan lintas medan dan mampu menambah kenyamanan awak tank.
Dan baru-baru ini pada tahun 2011 PT. Pindad dipercaya melakukan Upgread kemampuan dari Light Tank andalan TNI AD ini, misalnya ukuran kanon sebelumnya berkisar 75 mm naik taraf menjadi 105 mm versi SPHnya AMX Mk 61. AMX-13 juga diperkuat dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm dengan 3600 peluru.
Demikianlah sedikit mengenai gambaran mengenai calon penghuni Yonif Kavaleri Bulungan, semoga bermanfaat.
Sumber:
http://rindam-brawijaya.blogspot.com/2010/02/pusenkav-inginkan-main-battle-tank-mbt.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/10/yonkav-kalimantan-timur-akan-diperkuat.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/12/pemerintah-siapkan-us280-juta-untuk-100.html
http://defense-studies.blogspot.com/2011/02/pussenkav-ujicoba-amx-13-upgrade.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar