KAI T-50 Golden Eagle
JAKARTA - TNI Angkatan Udara akan merealisasi pembelian satu skuadron pesawat T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan pada tahun 2012. Pengadaan pesawat latih tempur itu untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur TNI AU.
"Seluruhnya 16 pesawat," ujar Kepala Staf TNI-AU Marsekal Imam Sufaat, usai acara Hari Ulang Tahun TNI AU ke 65 Tahun di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Sabtu (9/4). Imam menambahkan, pengadaan pesawat ini merupakan kebijakan jangka panjang untuk memenuhi kekuatan dasar minimum (minimum essential force) yang direncanakan tercapai pada 2024.
"Kebijakan dari Presiden untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan alutsista khususnya untuk pesawat-pesawat yang berusia diatas 30 tahun," ujarnya. Kebijakan ini diambil karena TNI-AU selama ini kesulitan memenuhi kebutuhan suku cadang pesawat yang dimiliki TNI AU, yang sebagian sudah uzur.
T-50 Golden Eagle diperuntukkan untuk menggantikan pesawat latih Hawk MK-53 buatan Inggris yang segera dipensiunkan. Selain T-50, TNI-AU juga berencana membeli pesawat EMB-314 Super Tucano untuk menggantikan OV-10 Bronco.
Menurut Imam, pengadaan pesawat tersebut sudah masuk dalam anggaran Kementerian Pertahanan. "Proses pengadaan T-50 sudah ditetapkan oleh Dephan. Proses pengadaan sudah dimulai," tuturnya.
Untuk membeli satu skuadron T-50, pemerintah harus menyiapkan biaya US$ 400 juta. Pesawat rencananya akan mulai dikirim ke Indonesia pada 2012 mendatang. "Normalnya sebenarnya 18 bulan, tapi kami minta perusahaannya untuk mempercepat," ujarnya.
Imam menambahkan, pesawat T-50 cocok untuk latihan pilot pesawat Sukhoi dan memiliki kemampuan mirip F-16. "Jadi sebelum mereka ke Sukhoi, mereka kita latih pakai ini dulu," ujarnya. "Karena kalau latihan pakai Sukhoi cost operasionalnya cukup besar." Selain untuk latihan, pesawat ini bisa digunakan untuk operasi penyerangan ringan.
Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM