Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono memperkirakan enam pesawat Sukhoi TNI Angkatan Udara buatan Rusia mulai tiba di tanah air pada Januari 2009.
"Kami baru saja menyelesaikan letter of creditnya ke Bank Indonesia, diperkirakan satu pesawat akan tiba Januari 2009 dan pada tiga bulan selanjutnya akan tiba dua pesawat lagi, begitu secara bertahap hingga enam pesawat," katanya, di Jakarta, Rabu (10/12).
Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur, Sukhoi, pada 21 Agustus 2007, mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia senilai 300 juta dollar AS (Rp2,85 triliun).
Enam pesawat itu terdiri atas tiga SU-30MK2 dan tiga SU-27SKM, yang akan melengkapi empat pesawat yang sudah dimiliki TNI Angkatan Udara (TNI-AU) sejak September 2003.
Penandatanganan nota kesepahaman bagi pengadaan enam pesawat tempur ini berlangsung saat pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa 21 Agustus 2007. Berbeda dari nilai di atas, dalam nota kesepahaman ini disebutkan bahwa nilai penjualan enam pesawat itu 355 juta dolar AS (sekitar Rp 3,37 triliun).
Semula pada 2008, tiga unit dijadwalkan tiba di Indonesia lengkap dengan persenjataannya untuk jenis SU-30MK2, sedangkan pada 2009 akan tiba jenis SU-27SKM.
Namun, karena berbagai hal maka kedatangan tiga pesawat Sukhoi pada 2008 menjadi tersendat dan baru dijadwalkan tiba pada Januari 2009.
Pesawat tempur Sukhoi ini akan berbasis di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sumber : ANTARA
"Kami baru saja menyelesaikan letter of creditnya ke Bank Indonesia, diperkirakan satu pesawat akan tiba Januari 2009 dan pada tiga bulan selanjutnya akan tiba dua pesawat lagi, begitu secara bertahap hingga enam pesawat," katanya, di Jakarta, Rabu (10/12).
Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur, Sukhoi, pada 21 Agustus 2007, mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia senilai 300 juta dollar AS (Rp2,85 triliun).
Enam pesawat itu terdiri atas tiga SU-30MK2 dan tiga SU-27SKM, yang akan melengkapi empat pesawat yang sudah dimiliki TNI Angkatan Udara (TNI-AU) sejak September 2003.
Penandatanganan nota kesepahaman bagi pengadaan enam pesawat tempur ini berlangsung saat pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa 21 Agustus 2007. Berbeda dari nilai di atas, dalam nota kesepahaman ini disebutkan bahwa nilai penjualan enam pesawat itu 355 juta dolar AS (sekitar Rp 3,37 triliun).
Semula pada 2008, tiga unit dijadwalkan tiba di Indonesia lengkap dengan persenjataannya untuk jenis SU-30MK2, sedangkan pada 2009 akan tiba jenis SU-27SKM.
Namun, karena berbagai hal maka kedatangan tiga pesawat Sukhoi pada 2008 menjadi tersendat dan baru dijadwalkan tiba pada Januari 2009.
Pesawat tempur Sukhoi ini akan berbasis di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sumber : ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar