Rabu, 13 April 2011

Menhan : Industri Pertahanan di Asean Perlu Spesialisasi



Menteri Pertahanan Asean, US Defence Secretary Robert Gates dan Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet di ASEAN meeting di Vietnam

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai wilayah yang memiliki posisi tawar kuat dalam percaturan global, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan, menuntut keberadaan industri pertahanan yang terspesialisasi di antara negara anggotanya.

Demikian disampaikan menteri pertahanan, di Jakarta, Senin (11/4), saat menerima panitia penyelenggara seminar mengenai industri pertahanan yang terdiri dari pimpinan redaksi Kantor Berita ANTARA dan harian sore Sinar Harapan.

Panitia yang hadir Wakil Pemimpin Umum Sinar Harapan Daud Sinjal, Pemimpin Redaksi Kantor Berita ANTARA Saiful Hadi, Pemimpin Redaksi Sinar Harapan Kris Kaban, wartawan senior Kristanto dan Benny S Butarbutar.

"Tujuan pembentukan masyarakat ASEAN tahun 2015 yang memiliki kapasitas ekonomi yang kuat tidak akan pernah tercapai jika persyaratan mutlak akan suatu kemandirian ekonomi kawasan, yaitu situasi keamanan yang kondusif tidak tercapai," katanya.

Untuk itu, kata Purnomo, seluruh potensi kekuatan masing-masing negara perlu diteliti dengan benar, termasuk industri pertahanannya agar sinergi yang dibutuhkan bisa benar-benar direalisasikan. Masing-masing negara sudah saatnya memiliki keunggulan khusus dalam industri pertahanan seperti yang dimiliki Uni Eropa.

Sinergi Industri Pertahanan Asia

"Pembangunan industri pertahanan di negara-negara anggota ASEAN bisa dengan cepat terwujud jika masing-masing negara berbenah dan bisa fokus pada kekuatan yang paling unggul dan paling dominan yang dimiliki satu negara. Setelah itu akan muncul peta kekuatan pertahanan ASEAN," kata mantan menteri energi dan sumber daya manusia tersebut.

Dengan mensinergikan kekuatan dari masing-masing industri pertahanannya, maka kawasan ASEAN akan lebih cepat dalam mewujudkan kekuatan keamanan kawasan yang secara otomatis menjadi pilar penopang pertumbuhan kawasan baik sekaligus meningkatkan posisi daya saingnya di regional maupun global.

"Seminar industri pertahanan merupakan salah satu cara, mengingat kemajuan suatu kawasan mutlak memerlukan kerja sama keamanan guna menopang kekuatan ekonomi ASEAN. Kesadaran akan potensi besar yang dimiliki ASEAN perlu diketahui secara luas sehingga menggugah kesadaran publik," ungkap Pemimpin Umum Sinar Harapan, Daud Sinjal.

Masyarakat ASEAN 2015 merupakan implementasi dari piagam ASEAN yang bertujuan masing-masing negara anggota ASEAN akan lebih kuat kapasitas ekonominya dalam menghadapi dinamikan globalisasi. Tentu saja masing-masing negara perlu bekerja sama meningkatkan daya saing, kapasitas dan kekuatannya untuk bisa menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan rakyat ASEAN.

Seminar diharapkan berlangsung pada bulan Mei bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional dan juga pertemuan para menteri pertahanan ASEAN di Jakarta.

Sumber : ANTARA

Tidak ada komentar: