Sabtu, 22 November 2008

Pemantapan Kesiapan Yonif 700/Raider

Yonif RiderPangdam VII/Wrb diwakili Kasdam VII/Wrb Brigjen TNI Wibowo, S.IP membuka secara resmi penyelenggaraan latihan pemeliharaan pemantapan Batalyon Infanteri 700/Raider di lapangan Yonif 700/Raider, Rabu (19/11) kegiatan tersebut akan berjalan selama 14 hari diikuti oleh 747 orang prajurit, yang ditandai dengan pemeriksaan kesiapan pasukan dan pemasangan pita pada peserta. Pangdam VII/Wrb Mayjen TNI Djoko Susilo Utomo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam VII/Wrb mengatakan, sebagai satuan pemukul Kodam VII/Wrb, Batalyon ini dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi sehingga dalam mengantisipasi bentuk situasi ancaman apapun, kekuatan lawan yang dihadapi dan mampu menghancurkan dengan tehnik tempur secara khusus yang dimiliki.

Diharapkan kepada semua pelatih dan peserta agar melaksanakan latihan ini dengan penuh semangat sesuai dengan motto latihan yang dipegang selama ini yaitu “Lebih Baik Kita Mandi Keringat Dalam Latihan Dari Pada Mandi Darah Dimedan Pertempuran”.

Oleh karena itu, melalui latihan pemantapan ini, kualitas dan kualifikasi kemampuan yang dimiliki oleh prajurit Yonif 700/Raider yang selama ini telah terbina dan terlatih dapat ditingkatkan secara optimal.

Komandan Latihan Letkol Inf IGK Rai Gunawan, S.IP mewakili Danrindam VII/Wrb melaporkan, Yonif 700/Raider melaksanakan operasi pemulihan keamanan di daerah moncongloe kompleks, Makassar dan Pulau Balang Lompo Kec. Tuppa Biring Kab. Pangkep dalam rangka mendukung operasi pemulihan keamanan Satuan Tugas Wirabuana, untuk meningkatkan kemampuan secara profesional bagi prajurit Yonif 700/Raider untuk menjadi prajurit handal, tangguh dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan lawan dengan memanfaatkan unsur pendekatan.

Dikatakan, dalam latihan yang berlangsung dari tanggal 19 Nopember dan berakhir tanggal 2 Desember 2008 ini, materi yang akan dilaksanakan antara lain bidang komando pengendalian, bidang taktik yang mampu membebaskan tawanan dan menghancurkan secara optimal. Bidang tehnik para prajurit harus mampu mengatasi menguasai rintangan baik rintangan alam mapun buatan agar menghancurkan sasaran yang mempunyai tehnik sesuai daerah medan, yang nantinya mampu melaksanakan tugas dan tindakan yang benar terhadap obyek dalam operasi militer.(Sumber)

Tidak ada komentar: